MALANG - Untuk
mengenalkan Batik Malangan agar diketahui masyarakat lokal maupun
mancanegara telah digelar peragaan busana Batik Tulis Celaket di Malang
Olympic Garden (MOG), Senin (4/7).eragaan batik ini diperagakan oleh 12 orang dari Andree Modelling School
(AMS) itu dalam rangka promosi batik khas Malang supaya hasil budaya
masyarakat Jawa itu bisa go internasional.
Pembina UKM Batik, Dra Hj Heri Pudji Utami MAP memberikan respon positif
terhadap gelaran batik kali ini. Istri Walikota Malang itu mengimbau
agar batik terus dilestarikan, terutama bagi kalangan generasi muda
bangsa ini. "Jika bukan para anak muda, siapa lagi yang akan
melestarikan budaya batik ini?
Apabila
para generasi muda enggan meneruskan budaya asli Jawa ini, maka lambat
laun budaya ini akan hilang dari peradaban," ucapnya.
Perempuan yang akrab disapa bundanya arek Malang itu menambahkan, selain
model dan motif Batik Tulis Celaket ini banyak diminati, ia juga merasa
bangga terhadap pengelola batik yang ada di Jalan Jaksa Agung Suprapto 1
F 85 itu (Hanan Djalil, red) karena bisa memberdayakan 500 anak-anak
putus sekolah dan anak berkebutuhan khsusus. "Mereka diajari membatik
secara gratis, dan setelah mahir direkrut menjadi karyawan," tuturnya.
Meski dengan berbagai keterbatasan fisiknya, akan tetapi dibalik semua
itu setiap manusia pasti mempunyai kelebihan. "Mereka yang mempunyai
keterbatasan fisik telah membuktikan dengan hasil karya yang sangat
memuaskan. Jadi, keterbatasan fisik bukan sebuah alasan untuk tidak
berkarya dalam berbagai bidang," ungkapnya.
Ketua panitia Hanan Jalil mengatakan, saat ini Batik Malangan sudah
mulai menunjukkan eksistensinya di level nasional dan bahkan di tingkat
dunia. Bukti nyatanya, kata Hanan, saat ini batik telah diakui oleh
dunia internasional sebagai hasil budaya Indonesia, khususnya Jawa.
"Gelaran seperti ini adalah salah satu cara yang efektif untuk
memperkenalkan dan menanamkan kecintaan terhadap batik, dan sebagai
bangsa Indonesia kita harus bangga dengan adanya batik ini," ujarnya.
Ia menambahkan, peragaan berlangsung meriah dan dihadiri oleh komedian
ibukota seperti Tarzan, Tessy alias Kabul, Mamik, Polo serta penyanyi
campursari, Didi Kempot. Acara yang bertajuk Tiga Jam Bersama Batik
Tulis Celaket itu tidak hanya menarik perhatian tamu undangan dari
kalangan PNS Pemkot Malang tapi juga para pengunjung MOG.
Busana batik yang diperagakan oleh sekitar 12 orang dari Andree
Modelling School (AMS) itu adalah dalam rangka promosi batik khas Malang
serta agar hasil budaya masyarakat Jawa itu bisa go internasional.
Berbagai motif dan model batik tulis Celaket ini tidak hanya diperagakan
oleh model profesional tapi juga diperagakan oleh model cilik yang
sangat lucu dan tidak mau kalah dengan seniornya saat melenggak-lenggok
di panggung.
Batik tulis Celaket yang diperagakan para model ini, mayoritas
menampilkan perpaduan warna-warna terang dan cenderung modern. Seperti
warna hijau dengan goresan putih, merah muda, oranye, kuning, dan lain
sebagainya. Perpaduan warna dan model batik ini disesuaikan dengan tren
warna yang sedang banyak digandrungi masyarakat. Meski tidak seperti
batik-batik dari Solo, Batik Tulis Celaket ini banyak diminati
masyarakat, khususnya di Malang Raya. (jok-Dinkominfo) 5 juli 2011
Sumber : Belajar Bersama Disini
0 komentar:
Posting Komentar